Popular Post

Gunung Berapi

Indonesia yang termasuk dalam wilayah cincin gunung api Pasifik atau ring of fire memiliki banyak gunung berapi di wilayahnya.


Pengertian Gunung Berapi

Gunung berapi adalah struktur geologi yang terbentuk ketika material cair, seperti lava, gas, dan batuan pecah, naik ke permukaan Bumi.

Proses ini dapat menghasilkan letusan gunung berapi yang disebut dengan erupsi dan aktivitas vulkanik.

Puncak gunung berapi, yang sering disebut sebagai kawah, adalah tempat di mana material-material ini keluar.

Proses Terbentuknya Gunung Berapi

Pembentukan gunung berapi melibatkan sejumlah proses yang terjadi dalam jutaan tahun. Ini termasuk:

1. Akumulasi Material - Material vulkanik seperti lava, abu, dan batuan pecah dihasilkan selama erupsi gunung berapi.

Selama ribuan tahun, material ini bertumpuk di sekitar kawah gunung berapi dan membentuk kerucut gunung.

2. Retakan dan Saluran - Lava dan gas panas naik melalui retakan-retakan dalam kerak Bumi.

Saluran-saluran ini adalah jalan bagi material vulkanik untuk mencapai permukaan.

3. Tekanan dan Letusan - Saat tekanan di dalam gunung berapi mencapai batas tertentu, letusan dapat terjadi.

Ini dapat berupa erupsi eksplosif dengan semburan lava, abu, dan gas, atau erupsi yang lebih tenang dengan aliran lava yang lambat.

4. Pembentukan Puncak - Setelah erupsi berulang kali, gunung berapi terus membangun puncak mereka.

Puncak ini dapat berbentuk kerucut yang tajam atau struktur lain tergantung pada jenis letusan dan material yang terlibat.

Kebanyakan gunung berapi terletak pada batas lempeng tektonik karena terbentuk dari pergerakan lempeng secara konvergen.

Jalur gunung api di Indonesia terbentang sejauh 7000 km dari Sumatera-Jawa-Bali- Nusa Tenggara-Banda-Halmahera- Sulawesi Utara.

Sekitar 4,5 juta masyarakat Indonesia tinggal di daerah rawan bencana, dengan tiga tipe gunung berapi yang perlu kamu ketahui:

- Tipe A: 77 gunung berapi dengan catatan sejarah letusan sejak tahun 1600.

- Tipe B: 29 dengan catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600.

- Tipe C: 21 gunung berapi tanpa sejarah letusan tapi tetap menunjukkan jejak aktivitas vulkanik seperti solfatar/fumarole.

Indonesia memiliki sekitar 500 gunung berapi yang 127 di antaranya berstatus aktif, sehingga perlu bagi kita mengenali seperti apa karakternya agar bisa tetap hidup berdampingan di dekatnya.

 

Proses Letusan Gunung Berapi

Tekanan yang terjadi akibat tumbukan lempeng mendorong lelehan batuan yang disebut magma naik ke atas permukaan.

Magma yang terdapat dalam gunung berapi berbentuk seperti cairan, lalu menyebar dan menembus batuan, celah-celah, atau tanah di sekitarnya untuk naik ke permukaan Bumi.

Magma yang naik ke permukaan Bumi disebut dengan lava atau lahar panas.

Lava akan keluar ketika letusan gunung berapi terjadi, bersamaan dengan debu dan awan panas juga gas hidrogen sulfida.

Erupsi gunung berapi akan menyebabkan lava terlihat dari kejauhan dengan suhu yang berbeda-beda tergantung warnanya.

Lava yang berwarna hitam punya suhu kurang dari 500 derajat Celcius, sedangkan lava warna merah punya suhu di antara 500-900 derajat Celcius.

Lalu, lava yang berwarna oranye punya suhu antara 900-1.000 derajat Celcius, lava kuning lebih panas lagi yaitu antara 1.000-1.150 derajat Celcius.

Lava dengan suhu paling panas adalah lava putih dengan suhu lebih dari 1.150 derajat Celcius.

Letusan gunung berapi bisa memicu tsunami besar, misalnya letusan gunung berapi Krakatau yang terdengar sampai radius 5.000 km dan terjadi setinggi 40 meter.

Gunung berapi ini runtuh dan menyebabkan lahar turun menyentuh air laut lalu menghasilkan gumpalan uap panas yang membawa aliran lava ini hingga 25 mil atau 40 km jauhnya dengan kecepatan sangat tinggi.

Kala itu letusan gunung krakatau juga menyebabkan suhu global menurun karena debu yang disebabkannya menutupi atmosfer Bumi.




sumber:

https://kids.grid.id/read/473692122/gunung-berapi-pengertian-dan-jenis-jenis-lavanya-ipa-kelas-8-smp?page=all

https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/13/200200623/bagaimana-para-ahli-bisa-tahu-gunung-berapi-akan-meletus-?page=all


Tag : ,

Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api.



Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo. Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.

Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9 skala rickter, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo yaitu gempa di Jepang pada tahun 2011 , dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

Jenis-Jenis Gempa Bumi
Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan penyebab dan kedalamannya. Berikut ini merupakan penjelasannya :

a. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.

2. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.

3. Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

b. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

2. Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

3. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Parameter Gempa Bumi
Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time – OT)
Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)
Karakteristik Gempa Bumi
Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
Lokasi kejadian tertentu
Akibatnya dapat menimbulkan bencana
Berpotensi terulang lagi
Belum dapat diprediksi
Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

Akibat Gempa Bumi
Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi diantaranya adalah :

1. Dampak fisik :
Bangunan banyak yang hancur atau roboh.
Tanah longor akibat goncangan.
Jatuhnya korban jiwa.
Permukaan tanah menjadi merekat, retak dan jalan menjadi putus.
Banjir karena rusaknya tanggul.
Gempa dasar laut dapat menyebabkan tsunami, dsb.
2. Dampak sosial :
Menimbulkan kemiskinan.
Kelaparan.
Menimbulkan penyakit.
Bila pada sekala yang besar (dapat menimbulkan tsunami yang besar), bisa melumpuhkan politik, sistem ekonomi, dsb.

Cara Menghadapi Gempa Bumi
Berikut ini adalah cara atau sikap kita saat menghadapi gempa bumi, yaitu :

1. Bila berada di dalam rumah :
Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja atau tempat tidur.
Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.
2. Bila berada di luar ruangan :
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
3. Bila berada di dalam ruangan umum :
Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya.
4. Bila sedang mengendarai kendaraan :
Segera hentikan di tempat yang terbuka.
Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
5. Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall :
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
6. Bila sedang berada di dalam lift :
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat.
Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.
Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.
Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
7. Bila sedang berada di dalam kereta api :
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan
8. Bila sedang berada di gunung/pantai :
Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
9. Beri pertolongan :
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.
10.Evakuasi :
Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki di bawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah.
11. Dengarkan informasi :
Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.
Alat Pengukur Gempa Bumi
Seismograf adalah alat yang digunakan atau dipakai untuk mengukur kuat dan lemahnya suatu gempa bumi. Berdasarkan arah getaran yang diukur, seismograf dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu :

Seismograf horisontal yaitu suatu jenis seismograf yang mencatat kekuatan gempa ataupun getaran bumi dengan arah secara horizontal (mendatar).
Seismograf vertikal yaitu jenis dari seismograf yang mencatat getaran bumi dengan arah secara vertikal.
Besaran gempa didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik dan dicatat oleh alat Seismograf dengan menggunakan Skala Richter.



sumber:

https://bpbd.bandaacehkota.go.id/2018/08/05/pengertian-gempa-bumi-jenis-jenis-penyebab-akibat-dan-cara-menghadapi-gempa-bumi/

https://id.pngtree.com/freepng/natural-disaster-earthquake-ground-crack-house-terror_6591142.html

Tag : ,

Lempeng Tektonik

 Kerak bumi merupakan salah satu dari beberapa lapisan yang ada di bumi, membentuk dasar samudra dan disebut dengan lempeng samudera. Ada juga kerak bumi yang menjadi dasar suatu benua dan dinamakan lempeng benua. Teori lempeng tektonik membuktikan bahwa kedua lempeng yang ada merupakan bagian kerak bumi dengan daya tahan yang sangat kuat.

Teori ini memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan beberapa fenomena alam, seperti pergerakan benua, terbentuknya gunung, adanya gempa bumi, munculnya aktivitas vulkanik dan munculnya palung samudera. Karena itu diperlukan pemahaman yang baik dan benar untuk bisa mengerti apa dan bagaimana fenomena ini bisa terjadi karena adanya lempeng tektonik.



Pengertian Lempeng Tektonik

Lempeng merupakan lapisan penyusun bumi paling atas yang sebagian besar mempunyai ketebalan hingga 100 km. Sementara tektonik adalah adanya proses dari pergerakan yang terdapat pada kerak bumi hingga membuat timbulnya beberapa fenomena seperti lipatan, lekukan hingga patahan yang berdampak pada tinggi rendahnya permukaan bumi.

Lempeng tektonik erat kaitannya dengan lapisan litosfer pada bumi yang memang menjadi lapisan paling atas dari bumi. Lapisan yang tersusun dari kerak bumi dan mantel bumi, keduanya memiliki sifat sangat padat dan kaku. Lapisan litosfer mengalami proses yang berujung membentuk lempeng-lempeng tektonik pada bumi.

Berdasar dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa lempeng tektonik adalah bagian paling atas bumi dengan fenomena yang muncul akibat proses pergerakan dan mempengaruhi tinggi rendah dari bumi tersebut. Secara langsung adanya proses pergerakan ini membuat pengaruh signifikan pada penampakan permukaan bumi yang dinamis.

Indonesia terletak pada permukaan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng eurasia, lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Letak geologis Indonesia dilihat berdasarkan pada titik pertemuan dari tiga lempeng tersebut. Kondisi ini memunculkan rawan terjadinya gempa di daerah yang terletak pada pertemuan lempeng tektonik tersebut.

Teori Lempeng Tektonik

Yang dimaksud dengan teori lempeng tektonik adalah teori dasar di bidang geologi, dikembangkan untuk dapat memberi penjelasan secara mendalam mengenai fakta dari pergerakan besar lapisan permukaan paling atas bumi atau litosfer secara alami. Teori lempeng tektonik digunakan untuk menjelaskan interaksi dari lempeng-lempeng yang ada dan menimbulkan beberapa asumsi ini.

  • Terdapat pembentukan material lempeng yang baru.
  • Material permukaan paling atas bumi membentuk lempeng yang kaku.
  • Luas dari area permukaan bumi konstan.
  • Lempeng permukaan paling atas bumi mampu mengirim tekanan horizontal tanpa penyambung.

Contoh Teori Lempeng Tektonik

Lempeng tektonik dipakai untuk menjelaskan pergeseran benua, fenomena yang terjadi saat benua masih menjadi satu kesatuan yang disebut benua super besar atau supercontinent dan dinamakan dengan sebutan Pangea. Hingga tak lama setelah itu benua yang muncul terbagi menjadi beberapa bagian.

Beberapa bagian benua yang terbagi ini dinamakan Gondwana dan Laurasia, munculnya beberapa benua ini ditandai dengan pergerakan dan diibaratkan seperti bongkahan es yang mengapung dan bergerak di lautan. Karena inilah teori lempeng tektonik juga disebut dengan teori pengapungan kontinen, yang diperkuat dengan beberapa bukti seperti berikut.

  • Kesamaan Garis Pantai

Adanya kecocokan garis pantai ini ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika Barat, kedua benua ini memperlihatkan adanya himpitan benua satu dengan benua lainnya. Jika dilihat dengan seksama, maka dugaan awal menyebutkan bahwa kedua benua ini awalnya adalah satu kesatuan diikuti dengan penelitian berupa pencocokan garis pantai yang ada.

  • Persebaran Fosil

Munculnya fosil-fosil sama di beberapa benua, seperti Mosasaurus tempat-tempat berbeda di setiap benua yang bahkan sudah dipisahkan oleh lautan. Hal ini memunculkan asumsi, bahwa beberapa tempat tersebut dulunya memang sangat dekat dan dihubungkan oleh daratan. Mesosaurus sendiri merupakan salah satu reptil besar yang hidup di danau air tawar dan sungai.

Sekitar 260 juta tahun yang lalu, dua benua yang menemukan fosil reptil ini yakni di benua Amerika dan benua Afrika. Kemudian ditemukan juga fosil tanaman Clossopteris yang disebut telah hidup di sekitar 260 juta tahun yang lalu. Tanaman ini ditemukan bersama fosil reptil Cynognathus dan Lystrosaurus di benua Afrika, India, Antartika dan Amerika.

  • Kesamaan Jenis Batuan

Kecocokan jenis batuan ini muncul di jalur pegunungan Appalachian di bagian timur benua Amerika Utara, pegunungan ini menyebar ke timur laut hingga menghilang di area Newfoundland. Hingga kemudian pegunungan dengan jenis yang sama pada penyusun batuannya di Scandinavia. Untuk memperkuat hal ini dapat dilihat dengan posisi sebelum terpisah.

Pegunungan yang ada kemudian akan membentuk satu jalur yang menerus, ini menjadi salah satu cara yang dipakai untuk membuktikan teori continent drift. Teori ini dilakukan dengan mempersatukan kesamaan penampakan dari bentuk-bentuk geologi yang telah dipisahkan oleh lautan.

  • Bukti Iklim Purba (Paleoclimatic)

Iklim masa purba juga menjadi bukti ilmiah, lewat hasil penelitian yang dilakukan dan dipelajari oleh para ahli geologi kebumian. Semua hasil digunakan untuk membuktikan teori benua mengapung, pada 250 juta tahun yang lalu bagian bumi selatan memiliki iklim dingin seperti yang ada di Antartika, Australia, Amerika Selatan dan Afrika serta India.

Adanya proses glasiasi membuat kondisi ini terjadi secara terus menerus pada beberapa daerah, hingga membuat para ahli memercayai jika daratan telah mengalami glasiasi dari satu benua super yang sama. Setelah itu terpisah dan mengapung menjadi beberapa bagian, inilah yang menjadi teori pengapungan benua.

  • Medan Magnet Benua (Paleomagnetisme)

Teori yang membuktikan adanya benua super besar juga dibuktikan dengan menentukan intensitas dan arah medan magnet bumi. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menentukan medan magnet purba, lalu melakukan analisis dalam beberapa batuan dengan kandungan mineral dan kaya unsur besi, penggunaan mineral dinamakan dengan fosil kompas.

Fosil berperan sebagai kompas untuk menunjukkan arah kemagnetan, dipengaruhi juga dengan adanya komposisi basalitis. Karena inilah batuan yang terbentuk mampu merekam arah kutub magnet saat batuan terbentuk. Hingga akhirnya ditemukan kesamaan arah kutub magnet disertai dengan lokasi terbentuknya.

Kondisi yang membuat perkembangan teori perkembangan lempeng tektonik ke arah perluasan, hasil dari pergerakan vertikal batuan. Namun juga tak menemukan adanya ukuran bertambah besar permukaan bumi, kondisi yang menyebabkan zona subduksi dan sesar translasi. Perkembangan teori tektonik ini yang akhirnya diterima oleh berbagai kalangan.



  • Batas Divergen

Batas Divergen disebut juga sebagai zona pertambahan dan pembentukan lempeng baru, merupakan zona dengan lempeng-lempeng mengalami pergerakan saling menjauh satu sama lain. Bagian kosong karena pergerakan lempeng tektonik menjauh nantinya akan menjauh dari bagian mantel bumi yang terdapat di bagian paling luar bumi.

Kondisi yang juga menyebabkan adanya mid oceanic ridge atau rift valley, yang bisa membuat lempeng benua terbelah menjadi dua dan memunculkan adanya intrusi magma pada bagian tengah lempeng yang kosong. Intrusi magma muncul karena arus konveksi untuk kemudian mendorong lempeng bergerak ke arah lain.

  • Batas Konvergen

Adalah zona penghancuran yang membuat lempeng-lempeng di permukaan bumi kemudian mendekat satu sama lain. Salah satu lempeng kemudian masuk dan menembus mantel hingga mengalami peleburan serta penghancuran yang diakibatkan adanya suhu tinggi. Dalam zona konvergen muncul subduksi dan kolisi.

Apabila lempeng memiliki bahan yang berat maka akan muncul subduksi, sementara jika lempeng dengan bahan ringan menjadi kolisi. Adanya gerakan kolisi di permukaan bumi membuat terciptanya barisan pegunungan dan gerakan subduksi membuat pegunungan vulkanik dengan memunculkan lipatan pada wilayah lempeng yang tertekan.

  • Batas Transform

Disebut juga batas geser karena pada batas transform tidak terdapat litosfer yang kemudian dihancurkan dan tidak terdapat litosfer baru tercipta. Beberapa lempeng cenderung bergerak secara lateral atau mendatar satu sama lain. Meskipun pada batas ini banyak muncul patahan transform seperti patahan punggung laut yang panjangnya bisa mencapai ratusan kilometer.

Batas transform juga membuat adanya gerakan relatif sinistral ke arah kiri yang berlawanan, hingga dekstral atau ke kanan yang berlawanan. Kondisi yang menciptakan sesar, seperti misalnya Sesar San Andreas yang terdapat di California dan yang pasti batas transform ini banyak terjadi di dasar laut.

Poin Penting Terkait Pergerakan Lempeng Bumi

  • Kerak benua di muka bumi memiliki sifat yang ringan dan permanen hingga membuat kerak benua tidak bisa tenggelam. Disebabkan juga karena massa jenis kerak benua sangat rendah, lalu kerak samudera memiliki sifat sementara karena adanya tabrakan.
  • Lempeng benua terbentuk dari adanya kerak benua dan kerak samudera sesuai dengan gaya yang memengaruhi pergerakan lempeng di wilayah tersebut. Letak benua bisa berada jauh di luar batas benua yang berkaitan.
  • Lempeng bumi tidak akan menempati suatu medan atau tempat sama, apabila muncul proses penempatan yang sama sehingga salah satu lempeng akan menjadi gunung atau bagian yang dihancurkan mantel bumi.
  • Apabila terdapat dua lempeng yang saling bergerak berjauhan maka akan muncul kerak samudera yang baru di kawasan tersebut. Bumi memiliki sifat konstan, yang artinya tidak mengalami perubahan ukuran baik besar maupun kecil.
  • Gerakan lempeng tektonik sangat lambat, sehingga sulit untuk dirasakan oleh manusia namun jika muncul gerakan secara tiba-tiba dan cepat maka dinamakan gempa bumi. Bentang alam tektonik ditemukan pada batas lempeng.



sumber:

https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/teori-lempeng-tektonik/

https://en.wikipedia.org/wiki/Plate_tectonics

https://antigempa.com/gampang-paham-teori-lempeng-tektonik/

Tag : ,

Struktur Bumi

bumi adalah planet ketiga dalam sistem tata surya dan menjadi planet untuk tempat tinggal paling ideal bagi makhluk hidup.



Di dalamnya terdapat semua yang diperlukan untuk membantu kehidupan, termasuk berbagai macam mineral. Bentuk bumi bulat seperti bola. Di dalam bumi tersusun oleh 3 lapisan, dari dalam keluar yaitu lapisan inti bumi, lapisan selimut bumi, dan lapisan kulit bumi. Lapisan bumi ini mirip dengan struktur telur ayam, cangkang telur sebagai kulit bumi, putih telur seperti mantel bumi, sedangkan kuning telur sebagai inti bumi. Untuk pembagian struktur dan lapisan yang menyusun bumi didapatkan dari hasil penelitian para ilmuwan. Lapisan-lapisan bumi dapat diketahui dengan mempelajari sifat-sifat fisika bumi yaitu: dengan metode geofisika dari kecepatan rambatan gelombang seismik sifat kemagnetannya gaya berat data panas bumi Dari data tersebut dapat diketahui bahwa bagian dalam bumi tersusun dari material yang berbeda-beda mulai dari permukaan bumi sampai ke inti bumi.

Lapisan inti bumi



Lapisan terdalam bumi membentuk inti Bumi. Inti bumi terbentuk dari material cair yang bertekanan sangat tinggi. Inti bumi tersusun dari mineral cair Besi (Fe) dan Nikel (Ni), disebut Nife. Suhu di lapisan ini mendekati suhu permukaan matahari, yaitu sekitar 6.000 °C. Inti bumi terbagai menjadi dua, yaitu inti dalam bumi (inner core) yang berupa material padat, dan inti luar bumi (outer core) yang berupa cairan. 

Lapisan inti luar bumi



Inti luar dapat dianggap sebagai bola logam yang sangat panas. Ketebalan inti luar sekitar 2.270 kilometer dan suhu sekitar 3.800 °C. Lapisan ini cair dan berisi besi dan nikel. Para ilmuwan berpendapat bahwa sulfur dan oksigen juga terdapat dalam inti luar. Hal ini karena, kedua elemen ini mudah larut dalam besi cair. Saat bumi berputar, inti luar (yang terdiri dari besi) berputar di atas inti dan menghasilkan medan magnet bumi yang sangat bermanfaat dalam kehidupan di bumi. Salah satu manfaat medan magnet bumi yaitu melindungi bumi dari pancaran panas radiasi ultraviolet sinar matahari.

Lapisan Selimut Bumi



Lapisan kedua dari dalam bumi adalah lapisan selimut atau selubung bumi atau mantel bumi. Lapisan ini merupakan lapisan terbesar, sebagian besar massa bumi (± 80%) berada dalam lapisan mantel ini. Suhu di lapisan ini diperkirakan sekitar 3.000 °C. Beberapa ahli berpendapat kandungan selimut bumi adalah lava, namun sebenarnya tersusun oleh batuan yang panas. Batuan tersebut mendapat tekanan yang tinggi, dan karena terjadi perbedaan suhu antara lapisan mantel atas dengan lapisan mantel bawah menyebabkan batuan pada lapisan ini mengalami pergerakan. Untuk ketebalan keseluruhan lapisan mantel adalah 2.900 Km. Mantel bagian atas yang mengalasi kulit bersifat padat dan bersama dengan kulit membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel bagian bawah yang bersifat plastis disebut asthenosfer. Secara umum lapisan selimut bumi terdiri atas 3 bagian, yaitu: lithosfer astenosfer mesosfer Lapisan kulit Bumi Lapisan ketiga yang merupakan bagian terluar bumi adalah kulit bumi. Ketebalan lapisan kulit bumi antara 5-70 Km, dan merupakan lapisan tanah dan bebatuan. Lapisan ini hanya sekitar satu persen dari massa bumi dan merupakan lapisan tipis dibandingkan dengan lapisan lainnya. Kebanyakan gempa bumi terjadi pada kulit bumi. Lapisan ini menjadi tempat tinggal seluruh makhluk hidup di bumi. Suhu lapisan kulit bumi meningkat semakin masuk ke dalam. Di dasar tambang terdalam di dunia, yang ada di Afrika Selatan, suhu mencapai 55 derajat Celsius. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kulit bumi adalah: oksigen (46,4%) silicon (28,2%) aluminium (8,32%) besi (5,63) kalsium (4,15%) natrium (2,36%) kalium (2,09%) magnesium (2,33%) Unsur-unsur tersebut membentuk satu senyawa yang disebut batuan silikat. Kulit bumi dalam bentuk padat selalu bergerak dan mengapung diatas cairan magma. Menurut teori tektonik lempeng, terjadi arus konveksi dibawah lapisan ini memaksa magma (batuan panas/cair, yang bergerak plastis) untuk bergerak keatas. Pada titik-titik tertentu, magma membentuk celah/palung dan menerobos ke permukaan. Hal ini akan menyebabkan lempeng saling bergerak menjauh atau saling bertabrakan secara gradual. Jika pergerakan ini terjadi dengan tiba-tiba, terjadilah gempa. Lapisan kulit bumi membentuk lempeng samudra dan lempeng benua. Tebal lapisan ini tidak sama di setiap tempat. Lempeng samudra dengan ketebalan 5-15 Km Lempeng benua mencapai ketebalan 30-80 Km.



sumber:

https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/04/144714371/yuk-belajar-struktur-bumi-bagi-siswa-kelas-viii-smp?page=all

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/21/091500165/mengenal-mantel-salah-satu-struktur-lapisan-bumi-yang-paling-tebal?page=all

https://adjar.grid.id/read/542741637/4-lapisan-struktur-bumi-inti-dalam-inti-luar-mantel-dan-kerak?page=all

https://www.google.com/search?q=foto+bumi&tbm=isch&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjI1vayhOaDAxV8s2MGHRwoC7sQBXoECAEQTA&biw=1423&bih=756#imgrc=1ew20SnHDDjHwM

Tag : ,

- Copyright © iva nagata kinanti - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -