Popular Post

Archive for August 2023

upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan pada manusia

 


Banyak orang pernah mengalami gangguan pencernaan, seperti sakit perut, mulas, sembelit, mual, atau diare. Jika terjadi sesekali, masalah pada sistem pencernaan tersebut bisa jadi wajar terjadi salah satunya karena penerapan pola makan yang salah. Namun, ketika gejala ini sering terjadi, alangkah baiknya segera ditanggulangi karena bisa menyebabkan masalah serius, seperti memengaruhi status kecukupan gizi pada seseorang.

Gangguan pada sistem pencernaan akan membuat Anda menjadi tidak produktif, apalagi jika Anda harus terbaring di atas kasur untuk istirahat sepanjang waktu. Tentu Anda tidak ingin mengalami kondisi seperti ini, kan? Oleh karena itu, sebaiknya Anda tetap menjaga kesehatan sistem pencernaan, supaya terhindar dari gangguan pencernaan dengan mengikuti tips berikut ini :
1. Konsumsi Real Food
Hal pertama yang perlu Anda perhatikan jika ingin memiliki kesehatan pencernaan adalah dengan memperhatikan asupan makanan. Biasakanlah untuk memasak makanan sendiri yang ingin Anda makan. Dengan memasak sendiri, Anda dapat mengatur jenis nutrisi yang masuk. Selama ini, pilihan makanan di luar rumah sering menggunakan makanan olahan, makanan buatan dan bahan pengawet. Bahan yang tidak alami itu akan membebani pencernaan, sehingga gangguan akan sering terjadi.
2. Perbanyak Makanan Berserat
Terlalu banyak mengonsumsi nasi dan lauk berlemak merupakan tindakan yang kurang tepat. Pasalnya, kedua hal tersebut akan menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Oleh sebab itu, perbanyaklah mengonsumsi makanan berserat seperti sayuran hijau, buah-buahan dan beberapa jenis biji-bijian. Serat yang masuk akan membuat Anda lebih kenyang dan juga tidak kembung. Dengan begitu pun, sakit saat akan buang air besar akibat sembelit dapat terhindar.
3. Mengonsumsi Lemak Sehat
Jangan terlalu menyalahkan lemak, karena tidak semua lemak itu buruk bagi tubuh Anda. Ada banyak lemak baik untuk tubuh yang bahkan dapat membantu sistem pencernaan dan mencegah terjadinya inflamasi di area usus dan sekitarnya. Anda bisa mendapatkan lemak sehat dari buah-buahan seperti alpukat dan beberapa biji-bijian. Selain itu, ada beberapa pilihan ikan berlemak dengan kandungan asam lemak omega-3, seperti salmon dan tuna, yang bisa dikonsumsi untuk menjaga sistem pencernaan.
4. Kendalikan Stres
Mungkin Anda pernah mengira bahwa stres tidak memiliki efek apa pun pada tubuh. Saat tubuh mengalami stres, kortisol akan dihasilkan dalam jumlah yang besar. Hormon itu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sehingga sembelit, mual, dan diare pun bisa saja terjadi. Stres yang berlebihan juga akan membuat Anda memiliki pola makan yang buruk.
5. Penuhi Kebutuhan Air Harian
Sebisa mungkin Anda harus memenuhi kebutuhan air harian. Sebab, kebutuhan air harian akan membuat pencernaan berfungsi dengan baik. Feses yang dikeluarkan pun akan menjadi lebih lunak, sehingga kamu tidak akan mengalami sembelit. Oleh sebab itu, konsumsilah setidaknya 8 gelas air atau 2 liter air setiap harinya untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Sejumlah tips di atas dapat Anda lakukan, demi menjaga kesehatan pencernaan agar tetap sehat dan tidak terjadi masalah yang lebih serius. Semoga bermanfaat.

sumber:
Halodoc. 2019. https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-tips-menjaga kesehatan-pencernaan. 
harapanrakyat.com

gangguan pada sistem pencernaan manusia

 Terdapat bermacam-macam gangguan sistem pencernaan yang umum terjadi. Dari sekian banyak penyakit pencernaan, ada lima jenis yang sering dijumpai. Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.

Sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Selain itu, organ pankreas, hati, dan kantung empedu juga termasuk dalam sistem pencernaan.

Macam-Macam Gangguan Sistem Pencernaan yang Umum Terjadi - Alodokter

Fungsi sistem pencernaan adalah menerima dan mencerna makanan. Setelah dicerna, nutrisi tersebut diserap dan disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sistem pencernaan juga berfungsi untuk memisahkan dan membuang sisa makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh.

Macam-Macam Gangguan Sistem Pencernaan

Gangguan sistem pencernaan adalah masalah yang terjadi pada saluran atau organ yang terlibat dalam pencernaan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi hingga naiknya asam lambung. Gejala gangguan sistem pencernaan pun bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat.

Berikut ini adalah macam-macam gangguan sistem pencernaan yang umum ditemui:

1. Diare

Diare adalah peningkatan frekuensi BAB lebih dari 3 kali dalam sehari disertai perubahan konsistensi menjadi lebih cair. Kondisi ini bisa disebabkan oleh perubahan pola makan, infeksi rotavirus, atau bakteri. Diare bisa berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu.

Selain menyebabkan perubahan frekuensi dan konsistensi BAB, diare juga bisa mengakibatkan penderitanya mengalami kram perut, demam, kembung, dan mual.

2. Sembelit

Konstipasi atau sembelit adalah perubahan frekuensi BAB menjadi lebih jarang dan disertai dengan kesulitan BAB. Hal ini bisa disebabkan oleh menurunnya pergerakan usus. Umumnya seseorang dianggap mengalami sembelit ketika frekuensi buang air besarnya kurang dari 3 kali dalam seminggu.

Di samping frekuensi buang air besar yang menurun, gejala sembelit lainnya meliputi:

  • Feses keras.
  • Harus mengejan saat buang air besar.
  • Merasa ada penyumbatan di rektum, sehingga tinja sulit dikeluarkan.
  • Merasa tidak tuntas setelah buang air besar.
  • Perlu bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menekan perut atau menggunakan jari tangan untuk mengeluarkan feses dari anus.

3. Wasir (hemoroid)

Wasir terjadi ketika pembuluh darah vena yang terletak di luar atau di dalam saluran anus (rektum) mengalami pembengkakan. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, namun sekitar 50% penderitanya berusia di atas 50 tahun. Wasir dapat menimbulkan nyeri dan gatal pada anus, benjolan di anus, serta keluarnya darah ketika BAB. Kadang wasir juga bisa membuat penderitanya sulit untuk duduk.

4. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung terjadi ketika asam lambung naik menuju kerongkongan. Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya katup (sfingter) yang terletak di dalam saluran kerongkongan bagian bawah.

Pada orang sehat, katup tersebut akan berkontraksi dan menutup saluran kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Namun pada penderita GERD, katup yang lemah menyebabkan kerongkongan tetap terbuka, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan.

Beberapa gejala penyakit asam lambung adalah:

  • Rasa perih dan sensasi seperti terbakar di dada, yang bertambah parah setelah makan atau saat berbaring.
  • Rasa asam di belakang mulut.
  • Sakit saat menelan.
  • Adanya rasa mengganjal di kerongkongan.
  • Batuk tanpa dahak.
  • Radang tenggorok, jika asam lambung mengiritasi tenggorokan.

5. Tukak lambung

Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung dan usus halus bagian atas. Pengikisan dan luka tersebut umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.

Umumnya tukak lambung menimbulkan nyeri ulu hati. Gejala lain yang bisa muncul pada tukak lambung adalah:

  • Rasa begah dan kembung
  • Mual dan muntah
  • Feses berwarna gelap
  • Perubahan nafsu makan
  • Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya

Macam-macam gangguan sistem pencernaan yang dipaparkan di atas dapat menimbulkan keluhan yang ringan sampai berat dan mengggangu aktivitas. Jika Anda mengalami keluhan pada sistem pencernaan, berkonsultasilah dengan dokter agar diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan.

sumber:
https://www.alodokter.com/macam-macam-gangguan-sistem-pencernaan-yang-umum-terjadi

sistem pencernaan manusia

 

Memahami Fungsi dan Anatomi Sistem Pencernaan Manusia

Makanan yang dikonsumsi manusia akan diproses oleh sistem pencernaan. Organ hingga kelenjar dalam sistem ini mengubah partikel makanan menjadi zat-zat gizi yang lebih kecil. Sistem pencernaan juga menyerap dan mengalirkan zat gizi yang dibutuhkan ke dalam darah. 

Kenali lebih jauh tentang sistem pencernaan dan fungsi penting organ-organnya.

Apa itu sistem pencernaan?

Sistem pencernaan manusia, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari organ dalam saluran pencernaan dan organ pencernaan pelengkap.

Saluran pencernaan adalah saluran yang memanjang dari mulut hingga ke anus

Saluran yang disebut saluran gastrointestinal ini berfungsi memecah dan menyerap zat gizi makanan untuk dikirimkan melalui peredaran darah.

Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. 

Sementara itu, organ-organ pencernaan pelengkap adalah mulut, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.

Setiap organ pencernaan manusia memiliki fungsi membantu menggerakkan makanan dan cairan yang Anda konsumsi secara berurutan.

Proses pencernaan

fungsi enzim tripsin

Selain organ-organ besar, enzim pencernaan juga terlibat dalam proses memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil.

Ada pula triliunan bakteri bermanfaat di dalam usus yang disebut flora atau mikrobiota.

Dalam proses pencernaan, makanan yang Anda konsumsi akan diuraikan menjadi zat gizi makro dan mikro. 

Zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dibutuhkan dalam jumlah banyak, sedangkan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) dalam jumlah sedikit.

Zat-zat gizi ini kemudian diserap dan disalurkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah

Sementara itu, ampas makanan yang tidak lagi mengandung zat gizi akan dikeluarkan dalam bentuk feses.

Kerja sistem pencernaan manusia dikendalikan oleh sistem saraf, peredaran darah, dan beragam hormon. 

Fokus


Anatomi saluran pencernaan manusia

Berikut anatomi saluran cerna dan fungsi masing-masing organ penyusunnya. 

1. Mulut

Proses pencernaan dimulai di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan mekanik dan kimiawi.

Gigi memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil.

Potongan kecil makanan lalu dibasahi oleh air liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke dalam faring dan kerongkongan.

Bagian luar lidah terdiri dari papilla, yakni tonjolan-tonjolan yang berfungsi mencengkeram makanan dan mengenali rasa. 

Sementara itu, kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah dan dekat rahang bawah menghasilkan air liur ke dalam mulut.

Air liur memecah karbohidrat dengan salah satu enzim pencernaan terpenting bagi manusia, yaitu enzim amilase.

Gerakan lidah dan mulut mendorong makanan ke belakang tenggorokan.

2. Kerongkongan (esofagus)

kerongkongan

Kerongkongan adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. 

Saluran ini merupakan jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju proses pencernaan selanjutnya di dalam lambung.

Otot-otot kerongkongan memindahkan makanan dengan gerakan peristaltik. Gerakan kontraksi dan relaksasi otot ini mampu mendorong makanan ke lambung.

Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter, atau otot-otot berbentuk cincin.

Otot-otot ini memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian menutup untuk mencegah makanan dan cairan naik ke kerongkongan.

3. Lambung

Lambung adalah organ berbentuk huruf ‘J’ yang berukuran sekitar dua kepalan tangan.

Dalam sistem pencernaan manusia, lambung terletak di antara esofagus dan usus halus pada perut bagian atas.

Lambung akan mencampur makanan dari kerongkongan dengan cairan pencernaan yang diproduksinya, seperti asam dan enzim.

Di dalam organ ini, makanan diolah menjadi bagian-bagian kecil dalam bentuk setengah padat yang disebut kim.

Setelah proses pencernaan selesai, kim akan dilepaskan sedikit demi sedikit melalui otot sfingter pilorus.

Otot sfingter pilorus terletak di perbatasan antara lambung bawah dan bagian pertama usus halus yang disebut duodenum (usus dua belas jari).

Sebagian besar makanan baru meninggalkan lambung setelah empat jam.

4. Usus halus

usus halus di sistem pencernaan manusia

Proses penguraian makanan menjadi bentuk yang lebih kecil berakhir di usus halus. 

Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10 meter. 

Organ pencernaan ini terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).

Dinding bagian dalam usus halus penuh dengan tonjolan dan lipatan.

Fungsi lipatan usus halus ini memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan zat gizi. 

5. Usus besar

Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang berlipat-lipat.

Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri bawah. 

Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum.

Sekum adalah kantung pada bagian awal usus besar. Area ini menyalurkan hasil pencernaan makanan yang telah diserap dari usus halus menuju usus besar.

Sementara itu, kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan memanjang dari sekum ke rektum.

Fungsi utama dari usus besar yaitu membuang air dan mineral elektrolit dari ampas makanan yang tidak tercerna, lalu membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan. 

6. Rektum dan anus

Sisa isi usus besar yang telah menjadi feses kemudian disalurkan ke bagian akhir usus besar, yakni rektum.

Rektum akan sementara menampung feses sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Saat rektum sudah mulai penuh, otot-otot di sekelilingnya akan terangsang untuk mengeluarkan feses. 

Hal tersebut yang membuat Anda merasa mulas dan ingin buang air besar. Feses nantinya akan dikeluarkan melalui anus.

Anus merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan yang berbatasan langsung dengan lingkungan luar. 

Gangguan sistem pencernaan manusia

kentut berlebih saat menstruasi

Ada beragam gangguan pencernaan yang bisa menghambat pemecahan makanan dan penyerapan zat gizi yang dibutuhkan tubuh. 

Berikut ini adalah sejumlah gangguan pencernaan yang sering dialami. 

  • Diare: buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari dengan tekstur feses yang encer.
  • Perut begah: adalah sensasi perut terasa penuh, padat, kencang, dan sesak.
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD): asam lambung naik dan mengiritasi kerongkongan.
  • Sembelit: tiba-tiba jarang BAB atau BAB lebih sulit dari biasanya.
  • Keracunan makanan: infeksi mikroba di dalam saluran pencernaan.
  • Gastroenteritis: flu perut atau muntaber akibat infeksi yang menyerang lambung dan usus.
  • Sakit kantong empedu: infeksi, peradangan, penyumbatan,  pembentukan batu empedu.
  • Sakit liverhepatitis, sirosis hati, perlemakan hati alkoholik.
  • Sakit anus: timbul nyeri atau sakit di dalam dan sekitar anus.
  • Radang usus buntu: bisa disebabkan karena usus buntu tersumbat oleh benda asing, feses, infeksi, atau tumor.
  • Gangguan usus: sindrom iritasi usus, tukak lambung, penyakit celiac, dan sebagainya.
  • Wasir: peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar anus.

Cara menjaga kesehatan sistem pencernaan

dampak menahan kentut

Sistem gastrointestinal harus mampu bekerja dengan baik supaya tubuh dapat berfungsi dengan normal. 

Guna mencegah gangguan pencernaan, Anda bisa menerapkan berbagai tips berikut.

1. Makan banyak serat

Memenuhi kebutuhan serat harian sebanyak 25 gram setiap hari dapat membuat sistem pencernaan Anda bekerja lebih lancar.

Sumber serat terbaik adalah sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. 

2. Mengonsumsi probiotik

Probiotik merupakan bakteri baik yang membantu melawan bakteri jahat, meningkatkan penyerapan zat gizi, serta meningkatkan kekebalan.

Sumber probiotik bisa Anda dapatkan dari makanan yang difermentasi, misalnya tempe, yoghurt, dan oncom.

3. Membatasi konsumsi lemak

Lemak adalah zat gizi yang bermanfaat, tetapi proses pencernaan lemak berlangsung lebih lama dibandingkan zat gizi lainnya. 

Pilihlah sumber lemak tak jenuh, seperti alpukat, kacang-kacangan, telur, atau ikan. Tetap batasi juga porsi makanan tinggi lemak.

4. Minum banyak air

Asupan cairan yang cukup dapat melancarkan buang air besar serta mencegah sembelit.

5. Tidak tidur setelah makan

Berbaring atau tidur setelah makan dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan Anda.

Apabila Anda merasa mengantuk dan ingin tidur setelah makan, setidaknya tunggulah selama 2 – 3 jam terlebih dahulu. 

6. Aktif bergerak

Tahukah Anda, kegiatan yang membuat tubuh aktif bergerak ternyata membantu fungsi lambung, usus halus, dan usus besar.

Cobalah melakukan olahraga ringan seperti jogging atau berjalan kaki 30 menit dalam sehari. 

7. Mengelola stres dengan baik

Hormon stres bisa memengaruhi kerja sistem gastrointestinal. Coba lakukan berbagai kegiatan yang membuat Anda merasa bahagia dan jauhi pemicu stres. 

Sistem pencernaan manusia terdiri dari berbagai organ saluran pencernaan dan organ pelengkap.

Setiap komponen sistem pencernaan akan menguraikan makanan dan menyerap zat gizi untuk dialirkan melalui darah. 

Terapkan gaya hidup sehat yang membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. 

sumber: https://hellosehat.com/pencernaan/anatomi-sistem-pencernaan/ 

- Copyright © iva nagata kinanti - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -